Friday 21 August 2015

Lingkaran yang ku rindukan



Di bawah terik sang mentari dan di antara riuh rimbun manusia, Lingkaran ini ku dapati. Lingkaran dimana aku ada di dalamnya.  Diskusi, canda, tawa, tangis, hingga situasi menegangkan pernah menyelimuti lingkaran ini. Siang ini kudapati lagi wajah-wajah pemuda yang tak pernah patah semangat. Senyuman hangat dan canda ria mewarnai bibir-bibir mereka. Mencoba berdiskusi di tengah ramai para pengunjung yang bersantai. Rinduku seakan terpuaskan. Karena memang belakangan ini lingkaran kami jarang terbentuk. Meski belum semua sosok ada di dalamnya, namun aku cukup merasa bahagia. Tentunya, akan lebih bahagia jika lingkaran ini terbentuk lebih besar lagi. Dengan  lebih banyak kata dan cinta. 

Kusadari kedatanganku hari ini untuk sebuah tujuan yang pasti. Menyampaikan apa yang seharusnya disampaikan dan memahami apa yang seharusnya dipahami. Canda tawa yang selalu aku harapkan. Ada kalanya tertawa, ada kalanya bercanda namun semua itu dapat berubah seketika menjadi situasi dengan emosi yang meninggi. Suhu panas seringkali menghantui lingkaran ini. Perdebatan antara satu orang dengan lainnya membuat atmosfer jauh lebih panas. Untunglah ada beberapa sosok menyejukkan di antara kami, sehingga mampu menengahi dan meredap api emosi ini. Inilah lingkaran yang selalu aku rindukan, lingkaran yang telah banyak memberikan pelajaran bagiku. Lingkaran yang mungkin takan terhitung telah berapa kali terbentuk dan dimana saja lingkaran itu dibentuk. Lingkaran pergerakan yang selalu membuatku merindu.

Hanya dalam lingkaran ini ku dapati sosok-sosok yang mampu memahamiku. Memang tak selamanya pikiran kita sejalan, namun pada lingkaran ini  tampak jelas usaha saling melengkapi. Jika diibaratkan sebuah puzzle, puzzle ini telah terisi kepingan-kepingan di setiap sisinya. Tinggal bersama-sama berusaha melengkapi kepingan puzzle di bagian tengah saja. Kadang kala, kepingan puzzle itu tidak tepat. Bisa karena memang keliru menempatkan atau penempatannya sudah benar tapi posisi kepingan masih salah. Itulah kami. Hanya tentang kata dan sikap. 
Salam rinduku pada lingkaran pergerakan ini......

Saturday 1 August 2015

Ukiran Kenangan

Sabtu, 1 Agustus 2015

Melihat status facebook dari salah satu guruku semasa aliyah membuat aku melakukannya lagi. Ya,  membuka lembar demi lembar halaman buku kecil kenangan itu...
Kisah itu sengaja ku buka kembali, ketika canda, tawa, dan tangis terasa dalam sebuah gedung tiga lantai yang bercat hijau. Lembar demi lembar itu mengisahkan keceriaan dan kebersaam kita selama 3 tahun. Meski tak semua cerita tertuang di dalamnya, namun buku dengan kurang lebih 50 lembar itu cukup mewakili kisah kami. Aku bukanlah seorang gadis yang mudah bergaul dan bersosialisaasi dengan lingkungan yang baru. Namun, disana aku merasakan tarikan akan kebersamaan, keterbukaan dan kekeluargaan. Masih teringat jelas dalam hatiku nama-nama yang menjadi bagian kunci dalam sebagian kecil kisah hidupku ini. Detik menuju menit menemaniku mengingat kembali masa-masa itu. Masa dimana aku menemukan banyak senyuman dan tawa yang penuh arti, hingga tangisan yang mewarnai.
Saat ini gejolak rindu sedang berpacu, membuat aku samakin dalam dan mendalam membuka kenangan bersama kala itu.
Yang aku tau hanya...... aku merindukan tawa canda bersama kalian serta banyaknya bahu yang telah rela kubasahi, sahabatku...

MAN 14 JAKARTA KAMPUS B PONDOK RANGGON
ANGKATAN KEDUA
2013