Jakarta,
UNJ – Rangkaian PKMUNJ 2016 telah selesai. Penutupan PKMUNJ 2016 dilaksanakan pada
hari Sabtu (23/07) di Kampung Rawadas RT 02/03 Pondok Kopi, Jakarta Timur,
lokasi pengabdian masyarakat PKMUNJ 2016. Selain dihadiri oleh peserta PKMUNJ
2016, acara penutupan ini juga dihadiri oleh warga setempat. Hadir pula Wakil Rektor
III UNJ, Bapak Dr. Achmad Sofyan Hanif, M.Pd..
Pukul
08.30 WIB, tempat acara telah dipenuhi oleh warga sekitar yang didominasi oleh
anak-anak dan ibu-ibu. Antusiasme warga menambahkan dosis semangat tersendiri
bagi peserta PKMUNJ 2016 untuk memberikan persembahan yang terbaik.
Panggung
mungil nan sederhana menjadi pusat perhatian ratusan pasang mata dengan dua
orang pembawa acara yang berceloteh disana. Setelah penyampaian sambutan dari
koordinator pengabdian masyarakat PKMUNJ 2016, Wakil Ketua BEM UNJ, WR III
UNJ, dan ketua RT setempat. Dilanjutkan
dengan pemotongan pita oleh WR III UNJ dan Ketua RT setempat sebagai peresmian hasil
pengabdian masyarakat selama seminggu terakhir. Lalu dilanjutkan dengan hiburan
yang dipersembahkan oleh anak-anak disana dengan bimbingan kami.
Satu
minggu sudah rangkaian PKMU 3 terlaksana dengan pengabdian masyarakatnya. Analisis
singkat yang dilakukan di awal menghasilkan keputusan untuk melakukan pemugaran
saung singgah dan pembangunan tempat sampah terpusat sebagai program pengabdian
masyarakat.
Saung
singgah yang biasa digunakan sebagai tempat pengajian anak-anak dan ibu-ibu,
juga balai pertemuan warga itu memang sederhana, hanya empat susun batako yang
mengelilingi kotak persegi itu, di tambah dengan penggunaan banner bekas untuk
mengurangi pantulan matahari dan terpaan air kala hujan. Untuk itu kami
membantu memperbaiki saung singgah agar lebih nyaman digunakan.
Sedangkan
tentang tempat sampah terpusat, itu memang keinginan lama warga disana. Mereka biasa
membuang sampah pada satu tempat di dekat empang milik salah satu warga. Bertahun-tahun
pembuangan sampah semakin tidak tertib yang mengakibatkan perluasan tempat
pembuangan sampah yang membuat warga sekitar tidak nyaman. Untuk itu, pembuatan
bak sampah menjadi fokus utama. Peserta yang tentunya dibantu oleh warga sekitar dalam waktu tujuh hari, bak sampah yang diharapkan telah berdiri dengan
kokoh.
Tak
hanya pembangun fisik yang dilakukan, namun juga pendekatan secara emosional dengan
warga disana. Banyaknya anak-anak di Kampung Rawadas ini memberikan kami
kesempatan untuk membagi sedikit pengetahuan kami kepada mereka. Selagi para
lelaki melaksanakan pemugaran saung singgah dan pembangunan tempat sampah
bersama warga, peserta perempuan tak tinggal diam. Tugas peserta perempuan
fokus pada pengajaran anak-anak dan pelatihan singkat pembuatan kerajinan
tangan dari bahan-bahan bekas kepada ibu-ibu disana.
Sambutan
hangat dari warga sekitar TPU Pondok Kelapa itu mampu membangun kepercayaan
diri kami untuk memberikan pengabdian singkat yang terbaik. Ya, waktu tujuh
hari memang terasa sangat singkat untuk sebuah pengabdian masyarakat. Untuk itu
kami tak ingin menyiakan waktu yang sedikit itu untuk dapat menebarkan kebaikan
kepada sesama.
Kegiatan
ini rasanya tak akan berlangsung baik tanpa uang, karena memang yang kami lakukan
adalah pembangunan secara fisik yang membutuhkan dana cukup besar. Sejak hari
pertama rangkaian PKMU 3, Minggu (17/07) peserta PKMUNJ 2016 sudah memulai
usaha untuk mencari dana demi berlangsungnya kegiatan pengabdian masyarakat.
Penggalangan dana dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menjual
barang/jasa, penyebaran jarkoman di media sosial, sampai penggalangan secara
langsung di kampus dan luar kampus dengan membagikan stiker kepada teman-teman
yang berdonasi. Selama tujuh hari, terkumpul dana sebesar Rp. 28.783.600; yang
semua donasi itu digunakan untuk keberlangsungan kegiatan pengabdian masyarakat
di Kampung Rawadas.
Kini,
tujuh hari telah berlalu. Tandanya kegiatan PKMU 3 pun berakhir, begitu juga dengan
rangkaian PKMUNJ 2016. Namun tidak dengan pengabdian masyarakatnya. Terlalu singkat
memang, sehingga kami masih membutuhkan waktu untuk tetap berada di antara
kehangatan warga Kampung Rawadas. Tak terbatas di kampung Rawadas saja, dimanapun
itu, tetaplah menjadi pemuda yang berjiwa sosial. Pemuda yang mau mengabdikan
dirinya untuk negeri, pemuda yang tak hanya kenal kata ‘bersenang-senang’ tapi
juga mengenal kata ‘peduli’ dan ‘berbagi’.
Terimakasih
kepada seluruh elemen yang terlibat dalam rangkaian PKMUNJ 2016 ini. Tak
dipungkiri, saya pribadi merasakan beberapa perubahan yang berarti dalam diri. Semoga
perubahan ini selalu mengarah kepada kebaikan untuk memperbaiki diri dan
negeri.
Inilah
jejak saya, pemuda yang ‘katanya’ dirindukan. Entah siapa yang merindukan,
namun saya akan berusaha untuk menjawab kerinduan itu dengan menjadi sebuah
serdadu yang siap memburu celah kebaikan dalam kalbu.
#PKMUNJ2016
#PemudaYangDirindukanBangsa
#JejakKecilPesertaPKMUNJ
#AksiNyata
Salam
hangat,
Nita
Anggraeni (Kelompok 11)
Pendidikan
Luar Biasa 2014
Pelatihan
Kepemimpinan Mahasiswa
Universitas
Negeri Jakarta
2016