Sunday 17 July 2016

Jejak Pemuda yang ‘Katanya’ Dirindukan (2)



Jakarta, UNJ – Rangkaian PKMUNJ 2 telah selesai dilaksanakan. Bertempat di Gedung FMIPA UNJ dalam waktu dua hari. Libur panjang kuliah yang disertai libur lebaran nyatanya tak menyulutkan semangat para permuda yang ‘katanya’ dirindukan bangsa.  Puluhan pemuda hadir untuk memenuhi komitmen dalam rangkaian PKMUNJ 2 2016. Meskipun, jumlah peserta tak sebanyak PKMUNJ 1. Namun, kualitas tak kalah dengan kuantitas, bukan?
Rabu (14/07) PKMUNJ 2 dimulai dengan pemaparan materi mengenai Public Relation (PR) yang dibawakan oleh Bpk. M. Yusro, salah satu dosen FT UNJ. Mengapa kita harus tau bahkan harus menguasai public relation? Terlepas dari manusia adalah makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan orang lain, public relation ini lebih tmembahas bagaimana suatu lembaga/instansi mebangun hubungan baik dan kepercayaan dari publik/masyarakat. Selain itu untuk membangun citra baik, tentunya.
Bicara tentang public relation, sudah pasti membutuhkan kecakapan. Pak Yusro bilang, modal ngomong sama dengan modal sukses, tapi bukan banyak omong loh ya. Kesuksesan bisa berawal dari kecakapan bicara, tapi bicara yang apa adanya, bukan mengada-ada. Dengan hal itulah kita membangun kepercayaan publik/masyarakat.
Usai pembahasan public relation, peserta dibagi menjadi empat kelompok untuk melakukan focus group discussion (FGD) dengan isu-isu yang sudah ditentukan sebelumnya. Tentu saja isu yang berkembang di Indonesia belakangan ini, seperti isu Reklamasi, Tax Amnesty, Vaksin palsu dan Bom Sarinah. Hasil dari FGD ini akan dijadikan sebuah sosio drama dari masing-masing kelompok diskusi. Tentunya sosio drama ini harus mengandung empat materi yang telah didapatkan. Masih ingat kan materinya? Nih, saya ingatkan lagi; (1) Menejemen Isu dan Opini Publik, (2) Rekayasa Sosial, (3) Couter Intellijent  dan (4) Public Relation.


 Empat kelompok dengan pembahasan isu yang berbeda menghasilkan sosio drama yang cukup menghibur, namun tak mengurangi nilai yang ingin disampaikan.
Kita, pemuda yang menyandang fungsi sebagai social control, tak boleh tutup mata dan telinga akan masalah yang ada, apalagi sampai tutup hati, ckckck. Perbesarlah rasa keingintahuan lebih dalam akan masalah-masalah yang menerpa negeri ini. baca, diskusi dan tulis juga jangan terlalaikan sebagai budaya intelektual.  Karena dengan budaya itulah sebuah bangsa dapat berubah, pilihannya hanya dua; lebih baik atau lebih buruk.
Jumat (15/07) masuk dalam rangkaian PKMUNJ 2 hari kedua. Hari ini akan dihabiskan dengan pemaparan dari masing-masing kelompok mengenai hasil anjangsananya ke BEM/KEMA/KM/SENAT Universitas lain dan Kementrian yang telah ditentukan. Tujuannya tentu untuk melebarkan sayap para pemuda yang ‘katanya’ dirindukan bangsa, agar belajar dari tempat lain tentang bagaimana menjalankan sebuah organisasi, dan mengetahui masalah yang sedang melanda Indonesia dari berbagai bidang kemetrian yang dikunjungi.
Presentasi ini menghabiskan waktu cukup lama, karena memang ada 17 kelompok yang memaparkan hasil anjangsananya masing-masing.
Selanjutnya, peserta dibagi menjadi dua kelompok besar untuk melakukan diskusi terkait hasil anjangsana terhadap Unit Tata Kelola Kampus. Ternyata dari semua pemaparan, banyak sekali bagian dari unit tata kelola kampus yang tidak diketahui oleh mahasiswa, begitupun saya. Unit-unit penting yang erat hubungannya dengan kegiatan perkuliahan, sebenarnya. Bukan hanya itu, isu yang beredar dari beberapa unit pun menjadi pembahasan yang apik untuk didiskusikan. Seperti isu parkiran yang masih belum aman. Itu saja ketika parkiran masih bayar, bagaimana kini ketika parkiran telah digratiskan? Apakah keamanan bisa terjamin? Ya, masih menjadi menjadi tanda tangan besar memang. Selain parkiran, masalah ketersediaan buku diperpustakaan dan kuliah kerja nyata (KKN) juga menjadi pembahasan yang menarik pada diskusi itu.
Mungkin, hanya ini saja jejak yang dapat saya tinggalkan dari PKMUNJ 2.
#PKMUNJ2016
#PemudaYangDirindukanBangsa
#JejakKecilPesertaPKMUNJ
Nita Anggraeni (Kelompok 11)
Pendidikan Luar Biasa 2014
Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta 
2016

No comments:

Post a Comment