Jakarta,
UNJ – Rangkaian PKMUNJ 2 telah selesai dilaksanakan. Bertempat di Gedung FMIPA
UNJ dalam waktu dua hari. Libur panjang kuliah yang disertai libur lebaran
nyatanya tak menyulutkan semangat para permuda yang ‘katanya’ dirindukan
bangsa. Puluhan pemuda hadir untuk
memenuhi komitmen dalam rangkaian PKMUNJ 2 2016. Meskipun, jumlah peserta tak
sebanyak PKMUNJ 1. Namun, kualitas tak kalah dengan kuantitas, bukan?
Rabu
(14/07) PKMUNJ 2 dimulai dengan pemaparan materi mengenai Public Relation (PR) yang
dibawakan oleh Bpk. M. Yusro, salah satu dosen FT UNJ. Mengapa kita harus tau
bahkan harus menguasai public relation?
Terlepas dari manusia adalah makhluk sosial yang harus berinteraksi dengan
orang lain, public relation ini lebih
tmembahas bagaimana suatu lembaga/instansi mebangun hubungan baik dan
kepercayaan dari publik/masyarakat. Selain itu untuk membangun citra baik,
tentunya.
Bicara
tentang public relation, sudah pasti
membutuhkan kecakapan. Pak Yusro bilang, modal ngomong sama dengan modal
sukses, tapi bukan banyak omong loh ya. Kesuksesan bisa berawal dari kecakapan
bicara, tapi bicara yang apa adanya, bukan mengada-ada. Dengan hal itulah kita
membangun kepercayaan publik/masyarakat.
Usai
pembahasan public relation, peserta
dibagi menjadi empat kelompok untuk melakukan focus group discussion (FGD) dengan isu-isu yang sudah ditentukan
sebelumnya. Tentu saja isu yang berkembang di Indonesia belakangan ini, seperti
isu Reklamasi, Tax Amnesty, Vaksin palsu dan Bom Sarinah. Hasil dari FGD ini
akan dijadikan sebuah sosio drama dari masing-masing kelompok diskusi. Tentunya
sosio drama ini harus mengandung empat materi yang telah didapatkan. Masih
ingat kan materinya? Nih, saya ingatkan lagi; (1) Menejemen Isu dan Opini
Publik, (2) Rekayasa Sosial, (3) Couter
Intellijent dan (4) Public Relation.
Empat kelompok dengan pembahasan isu yang
berbeda menghasilkan sosio drama yang cukup menghibur, namun tak mengurangi
nilai yang ingin disampaikan.
Kita,
pemuda yang menyandang fungsi sebagai social
control, tak boleh tutup mata dan telinga akan masalah yang ada, apalagi
sampai tutup hati, ckckck. Perbesarlah rasa keingintahuan lebih dalam akan
masalah-masalah yang menerpa negeri ini. baca, diskusi dan tulis juga jangan
terlalaikan sebagai budaya intelektual. Karena
dengan budaya itulah sebuah bangsa dapat berubah, pilihannya hanya dua; lebih
baik atau lebih buruk.
Jumat
(15/07) masuk dalam rangkaian PKMUNJ 2 hari kedua. Hari ini akan dihabiskan
dengan pemaparan dari masing-masing kelompok mengenai hasil anjangsananya ke
BEM/KEMA/KM/SENAT Universitas lain dan Kementrian yang telah ditentukan.
Tujuannya tentu untuk melebarkan sayap para pemuda yang ‘katanya’ dirindukan
bangsa, agar belajar dari tempat lain tentang bagaimana menjalankan sebuah
organisasi, dan mengetahui masalah yang sedang melanda Indonesia dari berbagai
bidang kemetrian yang dikunjungi.
Presentasi
ini menghabiskan waktu cukup lama, karena memang ada 17 kelompok yang
memaparkan hasil anjangsananya masing-masing.
Selanjutnya,
peserta dibagi menjadi dua kelompok besar untuk melakukan diskusi terkait hasil
anjangsana terhadap Unit Tata Kelola Kampus. Ternyata dari semua pemaparan,
banyak sekali bagian dari unit tata kelola kampus yang tidak diketahui oleh
mahasiswa, begitupun saya. Unit-unit penting yang erat hubungannya dengan
kegiatan perkuliahan, sebenarnya. Bukan hanya itu, isu yang beredar dari
beberapa unit pun menjadi pembahasan yang apik untuk didiskusikan. Seperti isu
parkiran yang masih belum aman. Itu saja ketika parkiran masih bayar, bagaimana
kini ketika parkiran telah digratiskan? Apakah keamanan bisa terjamin? Ya,
masih menjadi menjadi tanda tangan besar memang. Selain parkiran, masalah
ketersediaan buku diperpustakaan dan kuliah kerja nyata (KKN) juga menjadi
pembahasan yang menarik pada diskusi itu.
Mungkin,
hanya ini saja jejak yang dapat saya tinggalkan dari PKMUNJ 2.
#PKMUNJ2016
#PemudaYangDirindukanBangsa
#JejakKecilPesertaPKMUNJ
Nita Anggraeni (Kelompok
11)
Pendidikan Luar Biasa
2014
Pelatihan
Kepemimpinan Mahasiswa
Universitas Negeri
Jakarta
2016
No comments:
Post a Comment