Monday 25 July 2016

Jejak Pemuda yang 'Katanya' Dirindukan (3)

Jakarta, UNJ – Rangkaian PKMUNJ 2016 telah selesai. Penutupan PKMUNJ 2016 dilaksanakan pada hari Sabtu (23/07) di Kampung Rawadas RT 02/03 Pondok Kopi, Jakarta Timur, lokasi pengabdian masyarakat PKMUNJ 2016. Selain dihadiri oleh peserta PKMUNJ 2016, acara penutupan ini juga dihadiri oleh warga setempat. Hadir pula Wakil Rektor III UNJ, Bapak Dr. Achmad Sofyan Hanif, M.Pd.. 

Pukul 08.30 WIB, tempat acara telah dipenuhi oleh warga sekitar yang didominasi oleh anak-anak dan ibu-ibu. Antusiasme warga menambahkan dosis semangat tersendiri bagi peserta PKMUNJ 2016 untuk memberikan persembahan yang terbaik.

Panggung mungil nan sederhana menjadi pusat perhatian ratusan pasang mata dengan dua orang pembawa acara yang berceloteh disana. Setelah penyampaian sambutan dari koordinator pengabdian masyarakat PKMUNJ 2016, Wakil Ketua BEM UNJ, WR III UNJ,  dan ketua RT setempat. Dilanjutkan dengan pemotongan pita oleh WR III UNJ dan Ketua RT setempat sebagai peresmian hasil pengabdian masyarakat selama seminggu terakhir. Lalu dilanjutkan dengan hiburan yang dipersembahkan oleh anak-anak disana dengan bimbingan kami. 
                   
Satu minggu sudah rangkaian PKMU 3 terlaksana dengan pengabdian masyarakatnya. Analisis singkat yang dilakukan di awal menghasilkan keputusan untuk melakukan pemugaran saung singgah dan pembangunan tempat sampah terpusat sebagai program pengabdian masyarakat. 

Saung singgah yang biasa digunakan sebagai tempat pengajian anak-anak dan ibu-ibu, juga balai pertemuan warga itu memang sederhana, hanya empat susun batako yang mengelilingi kotak persegi itu, di tambah dengan penggunaan banner bekas untuk mengurangi pantulan matahari dan terpaan air kala hujan. Untuk itu kami membantu memperbaiki saung singgah agar lebih nyaman digunakan.

Sedangkan tentang tempat sampah terpusat, itu memang keinginan lama warga disana. Mereka biasa membuang sampah pada satu tempat di dekat empang milik salah satu warga. Bertahun-tahun pembuangan sampah semakin tidak tertib yang mengakibatkan perluasan tempat pembuangan sampah yang membuat warga sekitar tidak nyaman. Untuk itu, pembuatan bak sampah menjadi fokus utama. Peserta yang tentunya dibantu oleh  warga sekitar dalam waktu tujuh hari, bak sampah yang diharapkan telah berdiri dengan kokoh. 

Tak hanya pembangun fisik yang dilakukan, namun juga pendekatan secara emosional dengan warga disana. Banyaknya anak-anak di Kampung Rawadas ini memberikan kami kesempatan untuk membagi sedikit pengetahuan kami kepada mereka. Selagi para lelaki melaksanakan pemugaran saung singgah dan pembangunan tempat sampah bersama warga, peserta perempuan tak tinggal diam. Tugas peserta perempuan fokus pada pengajaran anak-anak dan pelatihan singkat pembuatan kerajinan tangan dari bahan-bahan bekas kepada ibu-ibu disana.

Sambutan hangat dari warga sekitar TPU Pondok Kelapa itu mampu membangun kepercayaan diri kami untuk memberikan pengabdian singkat yang terbaik. Ya, waktu tujuh hari memang terasa sangat singkat untuk sebuah pengabdian masyarakat. Untuk itu kami tak ingin menyiakan waktu yang sedikit itu untuk dapat menebarkan kebaikan kepada sesama. 


Kegiatan ini rasanya tak akan berlangsung baik tanpa uang, karena memang yang kami lakukan adalah pembangunan secara fisik yang membutuhkan dana cukup besar. Sejak hari pertama rangkaian PKMU 3, Minggu (17/07) peserta PKMUNJ 2016 sudah memulai usaha untuk mencari dana demi berlangsungnya kegiatan pengabdian masyarakat. Penggalangan dana dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari menjual barang/jasa, penyebaran jarkoman di media sosial, sampai penggalangan secara langsung di kampus dan luar kampus dengan membagikan stiker kepada teman-teman yang berdonasi. Selama tujuh hari, terkumpul dana sebesar Rp. 28.783.600; yang semua donasi itu digunakan untuk keberlangsungan kegiatan pengabdian masyarakat di Kampung Rawadas.
              
Kini, tujuh hari telah berlalu. Tandanya kegiatan PKMU 3 pun berakhir, begitu juga dengan rangkaian PKMUNJ 2016. Namun tidak dengan pengabdian masyarakatnya. Terlalu singkat memang, sehingga kami masih membutuhkan waktu untuk tetap berada di antara kehangatan warga Kampung Rawadas. Tak terbatas di kampung Rawadas saja, dimanapun itu, tetaplah menjadi pemuda yang berjiwa sosial. Pemuda yang mau mengabdikan dirinya untuk negeri, pemuda yang tak hanya kenal kata ‘bersenang-senang’ tapi juga mengenal kata ‘peduli’ dan ‘berbagi’. 

 Terimakasih kepada seluruh elemen yang terlibat dalam rangkaian PKMUNJ 2016 ini. Tak dipungkiri, saya pribadi merasakan beberapa perubahan yang berarti dalam diri. Semoga perubahan ini selalu mengarah kepada kebaikan untuk memperbaiki diri dan negeri. 

Inilah jejak saya, pemuda yang ‘katanya’ dirindukan. Entah siapa yang merindukan, namun saya akan berusaha untuk menjawab kerinduan itu dengan menjadi sebuah serdadu yang siap memburu celah kebaikan dalam kalbu. 

#PKMUNJ2016
#PemudaYangDirindukanBangsa
#JejakKecilPesertaPKMUNJ
#AksiNyata

                                                                                          Salam hangat,
Nita Anggraeni (Kelompok 11)
Pendidikan Luar Biasa 2014
Pelatihan Kepemimpinan Mahasiswa
Universitas Negeri Jakarta
2016

No comments:

Post a Comment