Saturday 10 September 2016

Aku Rapuh


Kamu tau aku, bukan? Gadis kecil yang tak bisa apa-apa bila sendirian. Ya, itulah aku. Aku yang selalu takut dengan orang-orang.  Aku bukan takut keramaian, namun hanya takut tidak diacuhkan dalam keramaian. Dan, kamu yang paling tau tentang itu.

Aku memang tak pandai berbasa-basi, pun berpura-pura menyapa. Apalagi membuka pembicaraan. Aku tau, karena itu aku tak punya banyak teman. Tapi, bukan berarti aku tak butuh teman. Aku merasa rapuh ketika sendirian. Sudah ku katakan, bukan? Aku tak bisa apa-apa bila sendirian.

Jika kamu hanya ingin bilang kalau aku harus terus mencoba, aku akan menjawab bahwa aku lelah. Aku lelah terabaikan, aku lelah tidak diacuhkan, aku lelah tidak didengarkan, dan aku lelah sendirian.

Aku butuh kamu untuk merekatkan setiap inchi kerapuhan ini. Aku butuh kamu untuk mengingatkan bahwa aku masih punya Dia, Yang  Maha Menguatkan. Aku butuh diingatkan, aku butuh dikuatkan.

Aku tidak menginginkan anggapan, aku tidak memaksa dunia untuk menganggapku ada. Tapi, aku hanya butuh dunia membukakan pintu kenyamanan untukku. Atau aku yang harus membuka pintu itu untuk dunia? Entahlah.


Yang aku tau, aku rapuh bila sendirian. Aku butuh kamu. Kamu yang selalu bersemangat mengajakku menghadapi dunia yang ramai dan penuh dusta ini. Kamu yang selalu meyakinkan aku bahwa masih ada cahaya di dalam gulita. Kamu yang selalu memintaku mendengarkan dan mau mendengarkanku.

Dan, Kamu yang selalu bercerita tentang dunia yang tak terjamah olehku. Dari ceritamu lah aku mengetahui banyak hal yang menghiasi semesta. Tentang menerima dan tidak diterima. Tentang mengajak dan tidak diajak. Tentang mengasihi dan membenci, juga tentang kepemilikan dan kehilangan.

Aku rapuh. Sungguh. Wahai Engkau Pemilik Semesta, izinkanlah aku untuk memohon ampun padamu. Ampuni aku atas kerapuhanku. Ampuni aku atas ketidakberdayaanku. Dan ampuni aku atas segala kelalaian ibadahku karena kerapuhan ini. Ampuni aku.

Mungkin aku memang tak pantas meminta. Tapi, jika boleh aku hanya meminta sejumlah orang yang bisa menguatkanku, taruhlah aku di antara orang-orang itu.
                                                                    
                                                                        Aku yang masih rapuh


No comments:

Post a Comment